LGBT itu adalah sebuah istilah yang merujuk pada julukan seseorang yang diukur dari orientasi seksualnya. Lesbian, gay, bisexual dan transgender… kalau diperhatikan julukan ini sungguh “melumpuhkan” seseorang ngga sih? karena hanya memandang orang dari orientasi seksualnya aja. Seolah dia itu cuman diukur dari satu aspek saja. Maka sedari awal, Gereja Katolik tidak pernah mau menggunakan istilah itu. Identitas manusia itu tidak diukur dari apa masa lalu mereka, apa orientasi seksual mereka, apa perbuatan mereka, atau seberapa kayanya mereka, kesuksesan mereka, dsb, melainkan Gereja selalu memandang semua manusia itu dengan identitas ini : “Anak-anak Allah yang sangat dikasihiNya”.

Maka, Gereja tidak mendiskriminasikan mereka!
Bahwa iya, ada orang2 yang punya kecenderungan atau ketertarikan sesama jenis, Gereja tahu dan mengakuinya.. tapi di hadapan Tuhan semua orang itu sama: Anak-anakNya yang adalah ahli waris untuk kehidupan kekal di Surga.

Trs dosa ngga? Gereja membedakan “ketertarikan”dengan “tindakan” homoseksual. Tertarik doang dengan sesama jenis TIDAK menjadi dosa JIKA tertariknya ngga diteruskan jadi perbuatan / tindakan (baik di pikiran maupun dilakukan langsung). Sedangkan Tindakan homoseksual jelas DOSA!

Ngga ada orang yang bisa mengendalikandia tertarik sama siapa, maka ini bukan dosa.. Tapi, semua orang bisa memilih tindakan selanjutnya gimana? Apa diterus2in aja jadi DOSA? Atau stop di sini dan ngga jadi perbuatan apapun. Maka, Gereja mengajak orang yang punya ketertarikan sesama jenis untuk tetap SETIA dan mengusahakan KEMURNIAN di jalan Kristus. Susah? Memang.. tp ya semua orang juga memang harus berjuang mencapai kekudusan.. Selalu ada rahmat Tuhan yang tersedia buat memampukanmu, dan KASIH tak terbatas yang suda tersedia buatmu dari Tuhan.