Telur Paskah berkembang dari tradisi-tradisi lokal yang menghubungkan telur dengan Paskah. Agak sulit mengetahui pastinya dari mana. Sebagai contoh di waktu silam, ada daerah-daerah tertentu dimana penduduknya punya kebiasaan saling menghadiahkan telur untuk merayakan mudim semi. Karena Paskah selalu jatuh di musim semi, bisa saja itu kemudian berkembang dari situ. Pada dasarnya, dalam liturgi Gereja Katolik, telur ataupun kelinci sendiri tidak berkaitan dengan perayaan Paskah kita, namun tidak apa-apa kalau mau menggunakan telur sebagai simbol. Ada atau tidak telur, tidak mengurangi makna Paskah itu sendiri.

Ada pepatah bahasa Latin yang bilang “Omne vivum ex ovo” artinya “Semua kehidupan dimulai dari telur”. Mungkin saja dari sanalah, muncul inspirasi menggunakan telur sebagai simbol dari hidup baru, yang kemudian diadopsi di perayaan Paskah, karena Paskah itu merayakan Kebangkitan Tuhan, dan hidup baru yang dimenangkan Tuhan buat kita semua.